Selasa, 10 Desember 2013

Dampak Surabaya Eco School

Ini adalah video dampak kegitan SES 2k13 di SMAN 21 Surabaya (MLN)

PENYIRAMAN TANAMAN IPAL

Biasanya setiap hari secara bergiliran antar kelas X, XI, maupun XII kami membuat jadwal untuk melakukan penyiraman dibagian toga, urban farming, hutan sekolah, dan green house. Hal ini kami lakukan setiap hari untuk melatih rasa tanggung jawab para siswa serta melakukan perawatan terhadap tanamn yang ada dilingkungan sekolah kami biasanaya dilaksanakan pada saat pelajaran PLH karena pasti setiap satu hari ada pelajaran LH entah kelas X, XI, dan XII. Untuk melakukan kegiatan penyiraman kami semua dihimbau oleh Pembina LH kami yakni Ibu Moertiningsih menggunakan air IPAL yang ada disekolah kita untuk menyiram tanaman dan penggantian air kolam yang ada di green house. Air IPAL kami dapat dari sisa air wudhu para siswa yang diolah lagi agar bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Pada tanggal 23 September 2013 kader-kader menyirami tanaman dengan air IPAL, mereka didampingi oleh pembina Eco School yaitu Ibu Murti. Hal ini tentu bertujuan untuk memanfaatkan air limbah dan tetap menjaga agar tanaman tetap hijau. Bukan hanya itu, siswa siswi juga tidak menyia-nyiakan air sisa mineral. Sebelum botol tersebut dibuang, air sisa mineral tersebut disiramkan ke tanaman, selain itu penyiramannya bisa langsung menggunakan air IPAL yang ada terus dilakukan penyiraman dengan bantuan selang. Kami berupaya untuk tetap mengoptimalkan IPAL yang ada di sekolah kami dan terus menggalakkan kegiatan konservasi air yang sudah kami lakukan. Hal ini kami usahan agar tetap berjalan setap harinya dank an dilakukan pengecekan oleh divisi hutan sekolah, green house, urban farming, toga, serta dibantu oleh divisi lain apakah kelas yang waktunya sesuai jadwal sudah melakukan kegiatan penyiraman yang seperti dijadwalkan. Kami juga mempunyai program/rencana bahwa anak-anak kader lingkungan hidup akan membersihkan tong-tong yang digunakan untuk penyaringan air IPAL yang ada didepan green house karena menurut pembina kami Ibu Murti bahwa sudah waktunya tong-tong IPAL dibersihkan, selain itu jaga bisa sebagai pelajaran kader lingkungan yang bukan divisi IPAL/IPAA agar dapat mengetahui proses bagaimana terjadinya penyaringan air IPAL yang bisa dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman dan penggantian air kolam yang ada. (MLN)

PENGISIAN SIKARU DENGAN SAMPAH ORGANIK DI SEKITAR KITA

Pemandangan berbeda tampak di sudut SMAN 21 Surabaya. Pada hari Kamis (14/11) beberapa siswa tampak sibuk mengerumuni salah seorang guru yang sedang membimbing. Rupanya, para siswa tersebut merasa penasaran dengan benda berupa ember bekas cat ynag dimodifikasi, yah, itulah “SIKARU” . Sikaru merupakan salah satu perangkat SMAN 21 Surabya di bidang kebersihan. Perangkat ini berfungsi untuk menghasilkan pupuk cair organik olahan sendiri. Pertama-tama siswa diajak untuk mencari beberapa sampah organic di sekitar sekolah, khusunya sampah sayuran. Setelah sampah organik tersebut terkumpul, para siswa diajak untuk mencincang dan memotong-motong sampah tersebut menjadi lebih kecil ukurannya. Lalu, sampah organic yang telah dicincanbg sampai ukuran tertentu, sampah tersebut di semprot dengan cairan EM4 dengan penyemprot air sevcara merata. Setelah disemnproti dengan cairan EM4, sampah organic tersebut dimasukan ke dalam sikaru yang telah disiapkan. Surabaya, 14 November 2013 Ketua Kader Lingkungan SMAN 21 Surabaya Ridho Nur Faturrachman XI IPA- 2

PEMBINAAN KE-I

Hari Jumat tgl 28 September 2013 pihak Tunas Hijau mendatangi sekolah kami yakni SMAN 21 Surabaya untuk memberikan pembinaan pertama, saat itu yang memberikan pengarahan adalah Kak Anggriyan / Kak Riyan. Ia menyampaikan bahwa banyak hal yang harus dibenahi oleh sekolah kami agar sekolah kami tetap bisa menduduki peringkat terbaik nomer 2 seperti dua tahun kemarin berturut-turut. Mulai dari penambahan lubang biopori, pembenahan takakura dan komposter, perawatan urban farming, dan kebiasaan setiap hari sekolah (tahan dan pilah sampah). Maka dari itu, pembinaan kemarin hal yang pertama kami lakukan adalah pembuatan lubang biopori disekitar depan kantin dan tempat yang sekiranya masih tergenang air, hal itu akhirnya kemarin kami buat tepat didepan laboratorium kimia. Hal itu sekalian juga untuk memberikan wawasan mengenai biopori untuk anak kelas X yang baru yang masih belum mengetahui proses pembuatan dan kegunaan biopori. Mulai dari pembuatan lubang, dimasukkannnya pipa, dan pengisian biopori dengan sampah organic (daun kering). Semua itu sangat berguna bagi anak kelas X yang baru. Lubang biopori tersebut kami isi dengan daun-daun kering yang ada disekitar lingkungan sekolah kami. Kami mempunyai rencana untuk menambah lubang biopori di sekolah kami yang sekarang masih sekitar 25 menjadi 50 lubang. Dengan satu kelas membuat satu lubang biopori baru. Selain itu, kami semua juga melakukan pengisian ulang takakura yang menurut Putri Lingkungan SMAN 21 Dyah Ayu Intan yang sekarang sudah jarang diisi lagi oleh orang kantin, sehingga menjadi kering dan perawatannya yang kurang baik menjadi kompos yang kering yang seharusnya lembab. Kita mengaduk isi takakura dan menyemprotnya dengan sedikit air agar isi nya menjadi lembab. Kami akan mengadakan sosialisasi kepada para orang kantin agar sisa makanan dibuang pada takakura sehingga pengisiaannya dapat terus berlangsung, selain itu kami akan membeli sekam untuk tutup dalam yang paling atas ditakakura karena dari 6 keranjang takakura hanya 2 keranjang yang memiliki sekam diatasnya. Yang terakhir kegiatan kami yakni melakukan pemindahan bibit cabai besar merah, yang awalnya hanya disemai, kemarin tgl 28 September 2013 yang tingginya sudah mencapai sekitar 10-20 cm kami pindah kedalam polybag. Dimana satu polybag kami isi dengan satu batang lalu kami siram dan rawat agar pertumbuhannya dapat berlangsung dengan baik, kurang lebih kami memindahkan sekitar 15-20 batang cabai yang sudah cukup tingginya. Hal ini kami lakukan dibagian toga. Selain itu, kami ingin menambah tanaman toga yang belum ada di SMAN 21. Selanjutnya kami menuju bagian urban farming karena Kak Riyan ingin mengetahui bagaimana perkembangan sayur-sayuran yang ada di sekolah kami, ternyata cukup ada masalah untuk tanaman kembang kol agar cuaca yang terlalu panas sehingga sedikit berwarna kecokelatan, kami ingin agar jarring-jaring hijau sabagai penutup bisa ditupuk satu lagi agar perawatannya bagus, untuk sayur-sayuran yang lain tidak ada masalah. Kamipun juga mencoba mengembangakan tanaman seperti cabai, tomat, kangkung, dll dengan media hidroponik yang dilakukan oleh kakak kelas XII. Ada dua macam media tanam yang kami gunakan ada yang menggunakn tanah dan serbuk kayu. (MLN)

KEGIATAN JUM 'AT BERSIH

Kemarin (4/10) seluruh warga SMAN 21 Surabaya melakukan kegiatan rutin yakni Jum’at sehat. Para siswa membersihkan seluruh bagian kelas, baik dalam maupun luar kelas. Sedangkan kader lingkungan melakukan kegiatan pembersihan sesuai divisi masing-masing. Untuk kader lingkungan yang lainnya juga membantu untuk membersihkan lingkungan sekolah yang sekiranya masih belum ada yang membersihkan seperti masjid dan lapangan jadi sebagian kader lingkungan juga ada yang membersihkan bagian itu. Hal ini juga pengawasannya dibantu oleh para walikelas dalam melakukan kegiatan kebersihan tersebut, selain itu Ibu Kepala Sekolah yakni Ibu Siti Laila juga ikut melakkan kegiatan control dengan berkeliling sekolah kami. Daerah kantin pun juga dibersihkan oleh para ibu kantin sekalian kami juga melakukan pengawasan terhadap takakura yang pengisiannya diisi oleh sisa-sisa makanan dikantin. Seluruh warga sekolahpun mendukung kegiatan ini terjadi dan antusias warga sekolah juga baik. (MLN)

LOMBA YEL-YEL

Kemarin (5/10) kami para kader lingkungan mengikuti lomba yel-yel di Taman Prestasi yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau. Sekolah kami yakni SMAN 21 mendapat nomor urut 12, pada saat lomba kami menggunakan teknik baru yakni menggunakan alat musik dari plastic yang menghasilkan suara sedikit bass. Ini juga cara kami untuk menggunakan plastic sebagai hal yang lebih berguna. Selain itu, ketika kami selesai tampil kami mendapatkan konsumsi. Selesai makan pun kami melakukan pemilahan sampah, yakni kardus tempat makan, mika dan sisa makanan pun kami sendirikan. Kami berusaha agar tetap menjaga kebersihan dan membiasakan kegiatan pemilahan sampah. Hal ini pun atas inisiatif kami sendiri supaya sikap ini terbiasa dalam diri kami, kamipun melakukan kegiatan pemilahan sampah itu dengan senang hati karena itu merupakan salah satu kegiatan sehari-hari yang sering kami lakukan disekolah. Kami semua setelah melakukan lomba, melakukan pemisahan itu lalu membuang sampah yang telah kami pilah lalu kami buang sesuai tempatnya. Kami juga berusaha agar tidak membuang sampah disembarang tempat agar menjaga kebersihan taman prestasi. (MLN)

IPAL SMAN 21 SURABAYA

Menindaklanjuti program IPAL yang sudah ada. Kader lingkungan SMA Negeri 21 Surabaya terus memanfaatkan air bekas wudhu itu untuk menyiram tanaman, bahkan untuk mengisi air kolam ikan di dalam greeen house. Pada tanggal 3 September 2013 kader-kader menyirami tanaman dengan air IPAL, mereka didampingi oleh pembina Eco School yaitu Ibu Murti. Hal ini tentu bertujuan untuk memanfaatkan air limbah dan tetap menjaga agar tanaman tetap hijau. Bukan hanya itu, siswa siswi juga tidak menyia-nyiakan air sisa minuman. Sebelum botol tersebut dibuang, air sisa minuman tersebut disiramkan ke tanaman. Kami berupaya untuk tetap mengoptimalkan IPAL yang ada di sekolah kami dan terus menggalakkan kegiatan konservasi air. (MLN)